Daftar Isi
ENSIKLOPEDIA: SURAT KIRIMAN

Surat Kiriman

(menceritakan sesuatu melalui surat sebagai berita yang dikirimkan). Surat kiriman pertama dalam Perjanjian Lama adalah surat Daud kepada Yoab. 2Sam 11:14. Kemudian dipergunakan banyak kali. 2Raj 5:5; 6; 2Taw 21:12; Ezr 4:6-11. Surat kiriman surat kiriman dalam Perjanjian Baru bersifat formil dan tertentu dokumen yang diilhamkan Roh Allah, berisikan pengajaran-pengajaran Kristus, baik untuk kepentingan kehidupan rohani maupun badani sehari-hari jumlah 21 surat kiriman, yang ditulis oleh Paulus, Yakub, Petrus, Yohanes, Yehuda.

SURAT KIRIMAN [ensiklopedia]

Yunani epistole, dan Latin epistula mengartikan setiap jenis surat: mula-mula setiap komunikasi tertulis dari seorang ke orang lain, atau secara pribadi, perseorangan ataupun secara resmi. Surat-surat ditulis oleh semua bangsa yg melek huruf dan terdapat juga dalam PL (2 Sam 11; 1 Raj 21; 2 Raj 5; 10; 20; 2 Taw 30; 32; Ezr 4; 5; 7; Neh 2; 6; Est 1; 3; 8; 9; Yes 27; 39; Yer 29). Dalam jumlah papirus Mesir bh Yunani ada banyak surat (ada banyak yg sudah diterbitkan). Surat disebut oleh Demetrius (abad 1 SM) sebagai Tupoi epistolikoi atau percakapan tertulis, sedang dalam bukunya On Style 3:223 dsb, Demetrius mengutip Artemon, perampai surat-surat Aristoteles, yg menyebut surat sebagai 'setengah percakapan berdua'.

Namun demikian, rampaian surat-surat perdana Yunani yg dapat dipandang asli, paling tidak sebagian, yaitu surat-surat Isokrates dan Plato, sudah menunjukkan kecenderungan untuk memakai surat atau bentuk surat sebagai cara untuk mencapai tujuan yg lebih luas dari melulu surat perseorangan atau surat resmi. Di tengah 'surat-surat' Isokrates (368-338 sM) ada pidato-pidato, atau pendahuluan pidato, dan Surat Ketujuh Plato (kr 354 sM) bukanlah surat melainkan pembetulan dari salah paham umum mengenai filsafat dan kelakuannya. Dalam kedua hal ini alamat 'surat-surat' ialah kalangan pembaca disamping orang-orang yg disapa dalam surat itu, dan dengan demikian surat-surat itu merupakan suatu bentuk publikasi. Kita dapat membandingkannya dengan surat-surat dalam koran kita 'Kepada Yth Redaksi'.

Walaupun sering terasa, dan kadang-kadang terungkap bahwa surat-surat seperti itu, baik dalam hal ukuran maupun materi isi tidak memenuhi kaidah surat-surat sejati, melainkan merupakan 'tulisan yg dibubuhi salam-salam' (demikian Demetrius), namun bentuk surat itu terus digunakan untuk penerbitan filsafat, sains dan sastra. Teori dan praktik penulisan surat dibahas oleh guru-guru ilmu berpidato seperti Demetrius. Dan penulisan surat seolah-olah oleh penulis termasyhur merupakan bagian dari latihan dalam sekolah retorika yg disebut prosopopoeia. Bertambahnya rampaian surat-surat yg tidak asli pada zaman Helenis dan Roma, bisa dipertanggungkan kepada latihan seperti itu, dan kepada kegairahan perpustakaan besar untuk membeli karya sastra tambahan terutama dari orang-orang termasyhur.

G. A Deismann melihat kesederhanaan dari kebanyakan surat yg ada pada papirus. Ia melihat perbedaan mencolok antara 'surat yg benar-benar surat', bersifat pribadi, langsung, tentang pokok yg tidak penting, dan tidak bersifat sastra, dan 'surat-surat kiriman', tidak bersifat pribadi, dialamatkan kepada pembaca umum, mengenai pokok penting dan bersifat sastra. Karena merasakan adanya persamaan pada unsur-unsur tertentu dalam Surat-surat PB dan surat-surat dalam papirus, Deismann menggolongkan bagian terbesar dari Surat Paulus dan 2 3 Yoh sebagai surat-surat biasa; Ibr, Yak, 1 dan 2 Ptr, Yud dan Why masuk golongan Surat-surat Kiriman; menurut dia, 1 Yoh merupakan suatu diatribe (macam pidato) (LAE3 ps 3, hlm 148-251). Tapi pembedaan itu agak berlebihan karena adanya berbagai tingkat 'kesusastraan', jenis dan luasnya kalangan pembaca, dan jenis-jenis publikasi.

Surat-surat Paulus kepada jemaat di Korintus, Galatia, Filipi dan Tesalonika paling banyak mengandung unsur-unsur pribadi, Surat ke jemaat Roma berkurang, Efesus dan Kolose paling sedikit. Gal dan Ef ditulis dengan pola retorika, dan dalam semua surat itu banyak terkandung unsur-unsur retorika.

Dalam Surat-surat Penggembalaan ada lumayan singgungan pribadi dan sedikit unsur-unsur retorika. Surat FIrn, yg dengan tepat dianggap Deiss sebagai surat PB yg paling bersifat pribadi, dan dapat dibandingkan dengan Papirus 417 (dIm Museum Inggris), ditulis dengan kecakapan luar biasa, mengandung unsur-unsur yg patut diperhatikan, terutama jika dibandingkan dengan Isokrates Ep. 8 dan Demetrius, Tupoi Epistolikoi 12.

Surat Ibrani adalah tulisan PB yg paling bersifat sastra, yg dari awal sampai akhir ditulis dalam pola proem, thesis, diegesis, apodeixis, dan epilogus (pendahuluan, dalil, cerita, uraian, kata penutup) yg ditetapkan oleh ahli retorika Yunani, dan ditulis dalam prosa berirama. Dalam Yak, 1 dan 2 Ptr dan Yud ada sedikit sekali singgungan pribadi, semuanya bersifat sastra, terutama 1 Ptr, dan 2 Ptr beserta Yud tegas bersifat retorika. 2 dan 3 Yoh tampil sebagai surat-surat pribadi, sedang 1 Yoh bukanlah dalam bentuk surat. Kebanyakan Surat PB menunjukkan sedikit banyak persamaan dengan pemberitaan; ada yg bisa digolongkan sebagai khotbah yg dikirim, sedang dalam yg lain unsur-unsur surat merupakan melulu bentuk sastra saja.

KEPUSTAKAAN. LAE 3, 1927, hlm 146 dst; R Hercher, Epistolographi Graeci, 1873; J Sykutris, Epistolographie, dalam RE, Supp. 5, hlm 185-220; V Weichert (red.), Demetrii et Libanii qui feruntur Tupoi Epistolikoi et Epistolimaioi Characteres (Teubner), 1910; 0 Roller, Das Formular der Paulinischen Briefe, 1933; M Dibelius, A Fresh Approach to the New Testament and Early Christian Literature, 1936. JHH/MHS/HAO




TIP #26: Perkuat kehidupan spiritual harian Anda dengan Bacaan Alkitab Harian. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA